Ilmu Sosial Dasar
Pengertian,Tujuan ISD dan IPS
Ilmu Sosial Dasar yaitu pengetahuan yang
mempelajari masalah-masalah sosial, khususnya masalah2 yg diwujudkan oleh
masyarakat Indonesia, dengan menggunakan Teori2 (fakta, konsep, teori) yg
berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian dalam lapangan ilmu2 sosial
(seperti Geografi Sosial, Sosiologi, Antropologi Sosial, Ilmu Politik, Ekonomi,
Psikologi Sosial dan Sejarah)MK.
Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu program pendidikan dan bukan
sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam
nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun
ilmu pendidikan. Social Scence Education Council (SSEC) dan National Council
for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan
“Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat
terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik,
ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya.
Selain itu, ada juga tujuan dari ISD dan
IPS
Memahami dan menyadari adanya fakta
dan masalah-masalah sosial yang ada
dalam masyarakat.
Warga Indonesia memiliki sikap dan tingkah
laku yang baik dalam masyarakat. agar tidak terjadi keributan ataupun
kericuhan.
Peka terhadap masalah-masalah sosial dan
tanggap untuk ikut serta dalam usaha mencegah dan menanggulanginya.
Memahami jalan pikiran para ahli dari
bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan para ahli tersebut
dengan maksud untuk penanggulangan masalah sosial yang terjadi di masyarakat.
Adapun persamaan dan perbedaan keduanya
dari ilmu tersebut.
Persamaan dari ilmu tersebut
yaitu,kedua-duanya merupakan bahan studi untuk kepentingan program Pendidikan
dan pengajaran yang mempunyai materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan
masalah sosial.
Dan perbedaaannya,Ilmu Sosial Dasar
diberikan di Perguruan Tinggi ,sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial di berikan di
Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan.Dan Imu Sosial Dasar merupakan matakuliah
tunggal,sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah mata
pelajaran untuk sekolah lanjutan.Dan Ilmu Sosial Dasar di arahkan kepada
pembentukan sikap dan kepribadian,sedangkan Ilmu Pengetahuan Sosial diarahkan
kepada pembentukan pengetahuan dan kemampuan intelektual.
Ilmu
Sosial Dasar yang diajarkan berupa masalah-masalah sosial. Untuk dapat mencerna
masalah masalah sosial, kita harus mengidentifikasi kenyataan sosial dan
memahami sejumlah konsep tertentu. Sehingga bahan pelajarawn ISD dibedakan
menjadi tiga golongan, diantaranya :
1. Kenyataan-kenyataan sosial yang ada
dalam masyarakat yang secara bersama-sama merupakan masalah sosial tertentu.
Dalam Ilmu Sosial Dasar kita menggunakan pendekatan interdisiplin atau
multidisiplin.
2. Konsep sosial atau pengertian tentang
kenyataan-kenyataan sosial dibatasi pada konsep dasar/ elementer yang sangat
diperlukan untuk mempelajari masalah sosial yang dibahas.
3. Masalah-masalah sosial yang timbul dalam
masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan-kenyataan sosial antara
satu denga yang lain saling berkaitan.
Penduduk Masyarakat dan Kebudayaan
Pertumbuhan penduduk merupakan salah satu
faktor yang penting dalam masalah sosial ekonomi umumnya dan masalah penduduk
khususnya.Karena di samping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk
juga akan berpengaruh terhadap kondisi sosial ekonomi suatu daerah atau negara
bahkan dunia.
Worldometers mencatat jumlah penduduk dunia
pada 2019 mencapai 7,7 miliar jiwa. Angka tersebut tumbuh 1,08% dari 2018 yang
sebesar 7,6 miliar jiwa. Selama sepuluh tahun terakhir, jumlah penduduk dunia
meningkat stabil dengan kisaran pertumbuhan 1-1,2% per tahun.
Meskipun jumlah penduduk dunia selalu
meningkat, data pertumbuhan penduduk dunia menunjukkan tren melambat. Pada 2050
diproyeksikan pertumbuhan penduduk dunia hanya sebesar 0,53%.
Waktu penggandaan penduduk dunia
selanjutnya di perkirakan 35 tahun.Penambahan/pertambahan penduduk di suatu
daerah atau negara pada dasarnya dipengaruhi oleh faktor faktor demografi
sebagai berikut:
- Kematian,Kematian adalah hilangnya tanda-tanda kehidupan manusia secara permanen. Kematian bersifat mengurangi jumlah penduduk dan untuk menghitung besarnya angka kematian caranya hampir sama dengan perhitungan angka kelahiran. Banyaknya kematian sangat dipengaruhi oleh faktor pendukung kematian dan faktor penghambat kematian .
- Kelahiran,Kelahiran bersifat menambah jumlah penduduk. Ada beberapa faktor yang menghambat kelahiran dan yang mendukung kelahiran
Imigrasi apabila setiap penduduk pindah ke kota dan mereka menjadikan
ktp menjadi dua maka akan sulit apabila di data tidak akan terpenuhi akan sulit
mendata penduduk dengan data pasti di dalam pengukuran demografi ketiga faktor
tersebut diukur dengan tingkat / rate. Tingkat / rate itulah yang menyatukan
dalam bentuk perbandingan. Biasanya peerbandingan ini dinyatakan dalam tiap 100
penduduk.
Pertumbuhan penduduk suatu negara secara
umum dipengaruhi oleh faktor-faktor demografis (yang meliputi kelahiran,
kematian dan migrasi) serta faktor nondemografi (seperti kesehatan dan tingkat
pendidikan).
Kelahiran (Natalitas/Fertilitas)
Angka kelahiran kasar (Crude Birth Rate/CBR)
Angka kelahiran kasar adalah angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran
bayi setiap 1.000 penduduk.
CBR dapat dihitung dengan rumus berikut
ini.
CBR = L/P x 1.000
Keterangan :
CBR
: Crude Birth Rate (Angka Kelahiran Kasar)
L
: Jumlah kelahiran selama 1 tahun
P
: Jumlah penduduk pada pertengahan tahun
1.000 : Konstanta
Kriteria angka kelahiran kasar (CBR) di
bedakan menjadi tiga macam.
– CBR < 20, termasuk kriteria rendah
– CBR antara 20 – 30, termasuk kriteria
sedang
– CBR > 30, termasuk kriteria tinggi
Angka kelahiran khusus (Age Specific Birth
Rate/ASBR)
Angka kelahiran khusus yaitu angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran bayi setiap 1.000 penduduk wanita pada kelompok umur tertentu.
ASBR dapat dihitung dengan rumus berikut
ini.
ASBR = Li/Pi x 1.000
Keterangan :
– ASBR: Angka kelahiran khusus
– Li : Jumlah kelahiran dari wanita pada
kelompok umur tertentu
– Pi
: Jumlah penduduk wanita umur tertentu pada pertengahan tahun
– 1.000 : Konstanta
Angka kelahiran umum (General Fertility
Rate/GFR)
Angka kelahiran umum yaitu angka yang
menunjukkan banyaknya kelahiran setiap 1.000 wanita yang berusia 15 – 49 tahun
dalam satu tahun.
GFR dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut ini.
GFR = L/(W(15-49)) x 1.000
Keterangan :
GFR = Angka kelahiran umum
L = Jumlah kelahiran selama satu
tahun
W(15 – 49) = Jumlah penduduk wanita umur 15
– 49 tahun pada pertengahan tahun.
1.000 = Konstanta
Besar kecilnya angka kelahiran (natalitas)
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Berikut ini faktor pendorong dan faktor
penghambat kelahiran.
Angka Kematian (Mortalitas)
Angka kematian dibedakan menjadi tiga macam
yaitu angka kematian kasar, angka kematian khusus, dan angka kematian bayi.
Angka kematian kasar (Crude Death Rate/CDR)
Angka kematian kasar adalah angka yang
menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk dalam waktu satu tahun.
CDR dapat dihitung dengan menggunakan rumus
berikut ini.
CDR = M/P x 1.000
Keterangan :
CDR
= Angka kematian kasar
M
= Jumlah kematian selama satu tahun
P
= Jumlah penduduk pertengahan tahun
1.000 = Konstanta
Kriteria angka kematian kasar (CDR)
dibedakan menjadi tiga macam.
– CDR kurang dari 10, termasuk kriteria
rendah
– CDR antara 10 – 20, termasuk kriteria
sedang
– CDR lebih dari 20, termasuk kriteria
tinggi
Angka kematian khusus (Age Specific Death
Rate/ASDR)
Angka kematian khusus yaitu angka yang
menunjukkan banyaknya kematian setiap 1.000 penduduk pada golongan umur
tertentu dalam waktu satu tahun.
ASDR dapat dihitung dengan menggunakan
rumus berikut ini.
ASDR = Mi/Pi x 1.000
Keterangan :
ASDR = Angka kematian khusus
Mi
= Jumlah kematian pada kelompok umur tertentu
Pi
= Jumlah penduduk pada kelompok tertentu
1.000
= Konstanta
Angka kematian bayi (Infant Mortality
Rate/IMR)
Angka kematian bayi yaitu angka yang
menunjukkan banyaknya kematian bayi (anak yang umurnya di bawah satu tahun)
setiap 1.000 kelahiran bayi hidup dalam satu tahun.
Migrasi
Migrasi merupakan salah satu faktor yang
memengaruhi angka pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk
dari suatu tempat ke tempat lainnya dalam jangka waktu tertentu. Migrasi dapat
bersifat permanen atau sementara. Migrasi umumnya dilakukan untuk mendapatkan
kualitas hidup yang lebih baik, entah itu dari segi ekonomi, sosial, maupun
religius.
Orang dikatakan telah melakukan migrasi
apabila orang tersebut telah melewati batas administrasi wilayah lain.
1)
Migrasi keluar adalah keluarnya penduduk dari suatu wilayah menuju wilayah lain
dan bertujuan untuk menetap di wilayah yang didatangi.
2) Migrasi masuk adalah masuknya penduduk
dari wilayah lain ke suatu wilayah dengan tujuan menetap di wilayah tujuan.
3) Migrasi keluar adalah orang yang
melakukan migrasi ditinjau dari daerah asalnya, sedangkan migrasi masuk adalah
orang yang melakukan migrasi ditinjau dari daerah tujuannya.
Dengan adanya intervening Obtacles
(rintangan antara)maka timbul dua proses migrasi yakni:
1.
Migrasi bertahap
2.
Migrasi langsung
Transit
Origin(asal)➝ Distrination(sasaran)
➝ Migrasi langsung
➝ Migrasi bertahap
Dampak Migrasi
Migrasi dapat memiliki dampak positif
maupun negatif pada suatu negara/wilayah. Dampak yang dirasakan sangat
tergantung pada kesiapan wilayah tersebut dan kualitas para migran.
Namun, dampak yang diakibatkan oleh migrasi
tidak terbatas pada wilayah yang didatangi oleh migran, migrasi juga
mempengaruhi wilayah asal migran.
Dampak Positif Migrasi
Pada kasus ini, dampak positif akan dilihat
dari perspektif global dan lokal. Perspektif global menyoroti dampak positif
dari migrasi eksternal masyarakat Indonesia serta imigrasi pekerja asing yang
masuk ke indonesia.Perspektif lokal akan menyoroti dampak migrasi internal yang
dilakukan masyarakat Indonesia antar provinsi, kota, kabupaten, atau satuan
wilayah lainnya.
-Global
Pembentukan komunitas diaspora yang nantinya
dapat menjadi tokoh pembangun negri.
Pemicu transfer ilmu dari institusi
pendidikan dan riset luar negri
Menjadi sumber remmitance
-Lokal
Menjadi sarana pertumbuhan penduduk bagi
boomtown dan kota-kota yang memiliki konsentrasi industri tinggi. Kota-kota
tersebut memerlukan pekerja dalam jumlah banyak sehingga perlu migrasi.
Menjadi salah satu faktor yang diharapkan
dapat mensuplai tenaga kerja di kawasan ekonomi khusus. Diharapkan migran akan
datang ke kota-kota di sekitar KEK untuk berkerja di KEK tersebut.
Migrasi dapat meningkatkan keberagaman
budaya dalam suatu wilayah. Hal ini dikarenakan penduduknya berasal dari
berbagai wilayah, sehingga terwujdukanlah slogan berbeda-beda tetap satu.
Dampak Negatif Migrasi
Sama seperti dampak positif, dampak negatif
juga akan dilihat dari dua perspektif, global dan lokal. Perspektif global akan
berfokus pada dampak negatif migrasi penduduk luar negri ke Indonesia dan
sebaliknya, sedangkan lokal akan berfokus pada dampak negatif migrasi penduduk
antar satuan wilayah di Indonesia.
-Global
Migrasi secara global dapat menyebabkan
fenomena brain drain pada negara asal. Fenomena ini terjadi ketika orang-orang
pintar dari negara asal pergi ke negara maju untuk mengejar karir dan
pendidikan, namun tidak kembali membangun negri.
Migrasi akan menyebabkan konflik antar
negara apabila migrasi tersebut bersifat tidak terkontrol dan terjadi secara
illegal. Contoh nyata dari ini adalah Meksiko dengan Amerika Serikat serta
Spanyol dengan Maroko dan negara-negara Afrika.
-Lokal
Dapat menyebabkan brain drain secara lokal.
Orang-orang hebat dari desa akan cenderung pindah ke kota sehingga tidak dapat
membangun desa.
Migrasi yang terjadi secara besar-besaran
dapat mengganggu struktur sosial bagi daerah yang didatangi maupun daerah yang
ditinggali.
Perkembangan Budaya Indonesia
Secara garis besar kebudayaan Indonesia
dapat kita klasifikasikan dalam dua kelompok besar. Yaitu Kebudayaan Indonesia
Klasik dan Kebudayaan Indonesia Modern.
Kebudayaan klasik
Kebudayaan klasik di Indonesia terjadi pada
masa kerajaan-kerajaan di Indonesia. Para ahli kebudayaan telah mengkaji dengan
sangat cermat akan kebudayaan klasik ini. Mereka memulai dengan pengkajian
kebudayaan yang telah ditelurkan oleh kerajaan-kerajaan di Indonesia. Adapun
dimensi yang sering ada adalah seperti agama, tarian, nyanyian, wayang kulit,
lukisan, patung, seni ukir, dan hasil cipta lainnya.
Kebudayaan Modern
Kebudayaan Indonesia modern dimulai ketika
bangsa Indonesia merdeka. Bentuk dari deklarasi ini menjadikan bangsa Indonesia
tidak dalam kekangan dan tekanan. Dari sini bangsa Indonesia mampu menciptakan
rasa dan karsa yang lebih sempurna. Pada masa pemerintahan awal soekarno nama
Indonesia mulai di kenal di luar negri. Kemajuan teknologinya pun juga
mengalami kemajuan yang pesat, seperti kita berhasil membuat pesawat buatan
sendiri dan teknologi lainnya. Kita juga mempunyai keanekaragaman budaya yang
bervariasi dan khas di setiap daerah serta kesenian-keseniannya. Secara agama
meskipun kita mempunyai 5 agama yang berbeda tetapi kita dapat hidup rukun dan
damai satu sama lain.
Perkembangan budaya di Indonesia mengalami
naik turun. Pada awalnya masyarakat Indonesia
mempunyai banyak peninggalan kebudayaan yang ditinggalkan oleh nenek moyang
terdahulu. Akan tetapi, akhir-akhir ini kebudayaan tersebut mulai terlupakan
seiring dengan munculnya kebudayaan yang lebih modern. Semakin majunya arus
globalisasi juga membuat rasa cinta terhadap kebudayaan sendiri berkurang, dan
hal tersebut berdampak tidak baik terhadap budaya di Indonesia. Terlalu
banyaknya kehidupan asing yang masuk ke Indonesia juga dapat menghilangkan
kebudayaan asli Indonesia. Apabila budaya asing masuk ke Indonesia, dan tidak
ada lagi kesadaran dari masyarakat untuk mempertahankan dan melestarikannya,
maka dapat dipastikan masyarakat Indonesia tidak akan dapat lagi melihat
kebudayaan Indonesia kedepan.
Kebudayaan Barat
Kebudayaan Barat yang ditulis sebagai
western culture adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip
artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar
rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam
konon barat. Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang
sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa,
misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australia, dan tidak
terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap
sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.
Ada 3 ciri dominan dalam Kebudaya Barat:
Pertama adalah “penghargaan terhadap martabat manusia”. Hal ini bisa dilihat pada nilai-nilai seperti: demokrasi, institusi sosial, dan kesejahteraan ekonomi.
Kedua adalah “kebebasan”. Di Barat
anak-anak berbicara terbuka di depan orang dewasa, orang-orang berpakaian
menurut selera masing-masing, mengemukakan pendapat secara bebas, dan tidak
membedakan status sosial dan sebagainya.
Ketiga adalah “penciptaan dan pemanfaatan
teknologi” seperti pesawat jet,
satelit, televisi, telepon, listrik,
komputer dan sebagainya. Orang Barat menekankan logika dan ilmu serta cenderung
aktif dan analitis.
Individu Keluarga dan Masyarakat
Individu berasal dari kata
latin,“individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan
yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata
individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi
melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan,
demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri
sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Pengertian Pertumbuhan
Walaupun terdapatnya perbedaan pendapat
diantara para ahli, namun diakui bahwa pertumbuhan itu adalah suatu perubahan
yang menuju ke arah yang lebih maju dan lebih dewasa.
Menurut para ahli yang menganut aliran
asosiasi berpendapat, bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi.
Maksud proses asosiasi yaitu terjadinya perubahan pada seseorang secara tahap
demi tahap karena pengaruh baik dari pengalaman atau empiris luar melalui panca
indera yang menimbulkan sensations maupun pengalaman dalam mengenai keadaan
batin sendiri yang menimbulkan reflexionis.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan individu, yaitu:
1. Faktor Biologis
Semua manusia normal dan sehat pasti
memiliki anggota tubuh yang utuh seperti kepala, tangan, kaki, dan lainya. Hal
ini dapat menjelaskan bahwa beberapa persamaan dalam kepribadian dan perilaku.
Namun ada warisan biologis yang bersifat khusus. Artinya, setiap individu tidak
semua ada yang memiliki karakteristik fisik yang sama.
2. Faktor Geografis
Setiap lingkungan fisik yang baik akan
membawa kebaikan pula pada penghuninya. Sehingga menyebabkan hubungan antar
individu bisa berjalan dengan baik dan menimbulkan kepribadian setiap individu
yang baik juga. Namun jika lingkungan fisiknya kurang baik dan tidak adanya
hubungan baik dengan individu yang lain, maka akan tercipta suatu keadaan yang
tidak baik pula.
3. Faktor Kebudayaan Khusus
Perbedaan kebuadayaan dapat mempengaruhi
kepribadian anggotanya. Namun, tidak berarti semua individu yang ada didalam
masyarakat yang memiliki kebudayaan yang sama juga memiliki kepribadian yang
sama juga.
Dari semua faktor-faktor di atas dan pengaruh dari lingkungan sekitar
seperti keluarga dan masyarakat maka akan memberikan pertumbuhan bagi suatu
individu. Seiring berjalannya waktu, maka terbentuklah individu yang sesuai dan
dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.
Pengertian Fungsi Keluarga
Keluarga adalah lembaga sosial dasar dari mana
semua lembaga atau pranata sosial lainnya berkembang. Di masyarakat mana pun di
dunia, keluarga merupakan kebutuhan manusia yang universal dan menjadi pusat
terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu.
Keluarga dapat dibedakan menjadi dua, yakni
keluarga batih atau keluarga inti (conjugal family) dan keluarga kerabat
(consanguine family). Conjugal Family atau keluarga batih didasarkan atas
ikatan perkawinan dan terdiri dari seorang suami, istri, dan anak-anak mereka
yang belum kawin. Lain halnya dengan consanguine family. Keluarga hubungan
kerabat sedarah atau consanguine family tidak didasarkan pada pertalian
kehidupan suami istri, melainkan pada pertalian darah atau ikatan keturunan
dari sejumlah orang kerabat.
Fungsi Keluarga
Beberapa fungsi keluarga diantaranya
sebagai berikut:
Fungsi Pengaturan Keturunan
Dalam masyarakat orang telah terbiasa
dengan fakta bahwa kebutuhan seks dapat dipuaskan tanpa adanya prekreasi
(mendapatkan anak) dengan berbagai cara, misalnya kontrasepsi, abortus, dan
teknik lainnya. Meskipun sebagian masyarakat tidak membatasi kehidupan seks
pada situasi perkawinan, tetapi semua masyarakat setuju bahwa keluarga akan menjamin
reproduksi.
Pada umumnya masyarakat mengatakan bahwa
perkawinan tanpa menghasilkan anak merupakan suatu kemalangan karena dapat
menimbulkan hal-hal yang negatif. Bahkan ada yang berpendapat bahwa semakin
banyak anak semakin banyak mendapatkan rezeki, terutama hal ini dianut oleh
orang-orang Cina dan dihubungkan dengan keagamaan, karena semakin banyak anak
semakin banyak yang memuja arwah nenek moyangnya.
Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan
Fungsi ini untuk mendidik anak mulai dari
awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personalitynya. Anak-anak lahir
tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi
oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan
kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya
baik dan tidak layak dalam masyarakat.
Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan
segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya,
sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga merupakan perantara
antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian
seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar
sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu.
Fungsi Ekonomi atau Unit Produksi
Urusan-urusan pokok untuk mendapatkan suatu
kehidupan dilaksanakan keluarga sebagai unit-unit produksi yang seringkali
dengan mengadakan pembagian kerja di antara anggota-anggotanya. Jadi, keluarga
bertindak sebagai unit yang terkoordinir dalam produksi ekonomi. Ini dapat
menimbulkan adanya industri-industri rumah dimana semua anggota keluarga
terlibat di dalam kegiatan pekerjaan atau mata pencaharian yang sama. Dengan
adanya fungsi ekonomi maka hubungan di antara anggota keluarga bukan hanya
sekadar hubungan yang dilandasi kepentingan untuk melanjutkan keturunan, akan
tetapi juga memandang keluarga sebagai sistem hubungan kerja.
Fungsi Pelindung
Fungsi ini adalah melindungi seluruh
anggota keluarga dari berbagai bahaya yang dialami oleh suatu keluarga. Dengan
adanya negara, maka fungsi ini banyak diambil alih oleh instansi negara.
Fungsi Penentuan Status
Jika dalam masyarakat terdapat perbedaan
status yang besar, maka keluarga akan mewariskan statusnya pada tiap-tiap
anggota atau individu sehingga tiap-tiap anggota keluarga mempunyai hak-hak
istimewa. Perubahan status ini biasanya melalui perkawinan. Hak-hak istimewa
keluarga, misalnya menggunakan hak milik tertentu, dan lain sebagainya. Jadi,
status dapat diperoleh melalui assign status maupun ascribed status. Assigned
Status adalah status sosial yang diperoleh seseorang di dalam lingkungan
masyarakat yang bukan didapat sejak lahir tetapi diberikan karena usaha dan
kepercayaan masyarakat.
Pengertian Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sanskerta
yaitu “kulawarga” “ras” dan “warga” yang
berarti anggota adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih
memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah
individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban,
tanggung jawab di antara individu tersebut.
Keluarga adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul
dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling
ketergantungan.
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam
keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena
hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan.
Ada beberapa jenis keluarga, yakni:
keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau anak-anak, keluarga
conjugal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka,
di mana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang
tua. Selain itu terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis
keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara
paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.
Pengertian Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang
membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian
besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok
tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab,
musyarak. Lebih abstraknya, sebuah
masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas.
Masyarakat adalah sebuah komunitas yang interdependen (saling tergantung satu
sama lain). Umumnya, istilah masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok
orang yang hidup bersama dalam satu komunitas yang teratur.
Masyarakat sering diorganisasikan
berdasarkan cara utamanya dalam bermata pencaharian. Pakar ilmu sosial
mengidentifikasikan ada: masyarakat pemburu, masyarakat pastoral nomadis,
masyarakat bercocoktana, dan masyarakat agrikultural intensif, yang juga
disebut masyarakat peradaban. Sebagian pakar menganggap masyarakat industri dan
pasca-industri sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat
agrikultural tradisional.
Golongan Masyarakat
- Masyarakat Majemuk
Dalam masyarakat majemuk manapun, mereka
yang tergolong sebagai minoritas selalu didiskriminasi. Ada yang didiskriminasi
secara legal dan formal, seperti yang terjadi di negara Afrika Selatan sebelum
direformasi atau pada jaman penjajahan Belanda dan penjajahan Jepang di
Indonesia. Dan, ada yang didiskriminasi secara sosial dan budaya dalam bentuk
kebijakan pemerintah nasional dan pemerintah setempat seperti yang terjadi di
Indonesia dewasa ini. Dalam tulisan singkat ini akan ditunjukkan bahwa
perjuangan hak-hak minoritas hanya mungkin berhasil jika masyarakat majemuk
Indonesia kita perjuangkan untuk dirubah menjadi masyarakat multikultural.
Karena dalam masyarakat multikultural itulah, hak-hak untuk berbeda diakui dan
dihargai. Tulisan ini akan dimulai dengan penjelasan mengenai apa itu
masyarakat Indonesia majemuk, yang seringkali salah diidentifikasi oleh para
ahli dan orang awam sebagai masyarakat multikultural.
- Masyarakat Majemuk Indonesia
Masyarakat majemuk terbentuk dari
dipersatukannya masyarakat-masyarakat suku bangsa oleh sistem nasional, yang
biasanya dilakukan secara paksa (by force) menjadi sebuah bangsa dalam wadah
negara. Sebelum Perang Dunia kedua, masyarakat-masyarakat negara jajahan adalah
contoh dari masyarakat majemuk. Sedangkan setelah Perang Dunia kedua
contoh-contoh dari masyarakat majemuk antara lain, Indonesia, Malaysia, Afrika
Selatan, dan Suriname. Ciri-ciri yang menyolok dan kritikal dari masyarakat
majemuk adalah hubungan antara sistem nasional atau pemerintah nasional dengan
masyarakat suku bangsa, dan hubungan di antara masyarakat suku bangsa yang
dipersatukan oleh sistem nasional. Hubungan antara pemerintah nasional dengan
masyarakat suku bangsa dalam masyarakat jajahan selalu diperantarai oleh
golongan perantara, yang posisi ini di Hindia Belanda dipegang oleh golongan
Cina, Arab, dan Timur Asing lainnya untuk kepentingan pasar. Sedangkan para
sultan dan raja atau para bangsawan yang disukung oleh para birokrat (priyayi)
digunakan untuk kepentingan pemerintahan dan penguasaan. Atau dipercayakan
kepada para bangsawan dan priyayi untuk kelompok-kelompok suku bangsa yang
digolongkan sebagai terbelakang atau primitif.
Perbedaan antara Kelompok Masyarakat Non
Industri dan Industri
Masyarakat Non Industri
Kita telah tahu secara garis besar bahwa,
kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan
menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok
sekunder (secondary group).
a. Kelompok primer
Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela. Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.
b. Kelompok sekunder
Antara anggota kelompok sekunder, terpaut
saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh
karena yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antar anggota
kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian
kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan, keahlian tertentu, di samping
dituntut dedikasi.
Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembangian
kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf
perkembangannya. Akan tetapi lebih cenderung mempergunakan dua taraf
klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang
berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 :
190). Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas
masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling
ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah mengenal
pengkhususan.
Contoh-contoh : tukang roti, tukang
sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo,
mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional,
makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan
bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak
timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan
memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada
batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.
Hubungan makna Individu, makna Keluarga
,makna Masyarakat
Makna Individu
Individu merupakan unit terkecil pembentuk
masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari
kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih
kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah
merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat
dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.Pada dasarnya, setiap individu
memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling bergabung akan membentuk
kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan memiliki karakteristik yang
sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Makna Keluarga
Keluarga dengan berbagai fungsi yang
dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses
sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan
terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi. Sebagai bagian yang tak
terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan
masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi
seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat
yang ada, sehingga seorang individu
menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan
melakukan hubungan-hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
Makna
Masyarakat
Masyarakat adalah kelompok manusia yang
saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya
saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita
bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga
sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil
dari proyeksi tersebut.
Individu yang berada dalam masyarakat
tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap
inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan
dengan mudah dirumuskan gejala-gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu
sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai
perwujudan anggota kelompok atau anggota
masyarakat.
Hubungan antara Individu, Keluarga, dan Masyarakat
Aspek individu, keluarga, masyarakat adalah
aspek-aspek sosial yang tidak bisa dipisahkan. Yakni, tidak akan pernah ada
keluarga dan masyarakat apabila tidak ada individu. Sementara di pihak lain
untuk mengembangkan eksistensinya sebagai manusia, maka individu membutuhkan
keluarga dan masyarakat, yaitu media di mana individu dapat mengekspresikan
aspek sosialnya serta menumbuhkembangkan perilakunya. Karena tak dapat
dipungkiri bahwa perilaku sosial suatu individu tersebut bergantung dari
keluarga dan masyarakat disekitarnya. Keluarga sebagai lingkungan pertama seorang
individu memiliki peran paling besar dalam pembentukan sikap suatu individu,
sedang masyarakat merupakan media sosialisasi seorang individu dalam
menyampaikan ekspresinya secara lebih luas. Sehingga dapat menjadi suatu tolak
ukur apakah sikapnya benar atau salah dalam suatu masyarakat tersebut.
Urbanisasi
Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari
desa ke kota. Urbanisasi adalah masalah yang cukup serius bagi kita semua.
Persebaran penduduk yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan
berbagai permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan. Jumlah peningkatan
penduduk kota yang signifikan tanpa didukung dan diimbangi dengan jumlah
lapangan pekerjaan, fasilitas umum, aparat penegak hukum, perumahan, penyediaan
pangan, dan lain sebagainya tentu adalah suatu masalah yang harus segera
dicarikan jalan keluarnya.
Berbeda dengan perspektif ilmu
kependudukan, definisi Urbanisasi berarti persentase penduduk yang tinggal di
daerah perkotaan. Perpindahan manusia dari desa ke kota hanya salah satu
penyebab urbanisasi. perpindahan itu sendiri dikategorikan 2 macam, yakni:
Migrasi Penduduk dan Mobilitas Penduduk, Bedanya Migrasi penduduk lebih
bermakna perpindahan penduduk dari desa ke kota yang bertujuan untuk tinggal
menetap di kota. Sedangkan Mobilitas Penduduk berarti perpindahan penduduk yang
hanya bersifat sementara atau tidak menetap.
Proses Terjadinya Urbanisasi
Pertama, pemerintah berkeinginan untuk
sesegera mungkin meningkatkan proporsi penduduk yang tinggal di daerah
perkotaan. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa meningkatnya penduduk daerah
perkotaan akan berkaitan erat dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara.
Data memperlihatkan bahwa suatu negara atau daerah dengan tingkat perekonomian
yang lebih tinggi, juga memiliki tingkat urbanisasi yang lebih tinggi, dan
sebaliknya. Negara-negara industri pada umumnya memiliki tingkat urbanisasi di
atas 75 persen. Bandingkan dengan negara berkembang yang sekarang ini. Tingkat
urbanisasinya masih sekitar 35 persen sampai dengan 40 persen saja.
Kedua, terjadinya tingkat urbanisasi yang
berlebihan, atau tidak terkendali, dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada
penduduk itu sendiri. Ukuran terkendali atau tidaknya proses urbanisasi
biasanya dikenal dengan ukuran primacy rate, yang kurang lebih diartikan
sebagai kekuatan daya tarik kota terbesar pada suatu negara atau wilayah
terhadap kota-kota di sekitarnya. Makin besar tingkat primacy menunjukkan
keadaan yang kurang baik dalam proses urbanisasi. Sayangnya data mutahir
mengenai primacy rate di Indonesia tidak tersedia.
Daftar Pustaka
PDF MKDU ISD
https://ginadamar.wordpress.com/2012/10/23/tugas-ilmu-sosial-dasar-iii-pertumbuhan-individu/
https://nuniknoviani.wordpress.com/2014/11/10/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-penduduk/
https://andriedwicn.wordpress.com/2012/06/02/kebudayaan-barat-dan-kebudayaan-timur/
https://www.academia.edu/23682375/PERKEMBANGAN_KEBUDAYAAN_INDONESIA
http://farahcamilla.blogspot.com/2015/10/perkembangan-kebudayaan-indonesia.html
https://insanpelajar.com/migrasi/
https://www.berpendidikan.com/2019/10/pengertian-dan-rumus-angka-kematian-kasar.html
https://ferryrinaldy.wordpress.com/2012/10/07/fektor-faktor-demografi-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-penduduk/
https://www.berpendidikan.com/2019/10/3-faktor-yang-mempengaruhi-pertumbuhan.html
http://archiva29.blogspot.com/2014/10/perkembangan-dan-penggandaan-penduduk.html
http://ilyas-and.blogspot.com/2014/10/ruang-lingkup-isd.html
https://soniasworldd.wordpress.com/2012/10/07/tugas-ke-1-isdilmu-sosial-dasar-pengertiantujuan-isd-dan-ips/
https://lorentfebrian.wordpress.com/perkembangan-budaya-di-indonesia/
Komentar
Posting Komentar